
TAMIANG LAYANG – Untuk menekan angka kebutaan di Barito Timur, Wakil Bupati Barito Timur Adi Mula Nakalelu secara resmi membuka Program Operasi Katarak Gratis di Puskesmas Pasar Panas pada Rabu, 26 November 2025. Kegiatan layanan kesehatan gratis tersebut digelar sebagai upaya pemerintah daerah meningkatkan akses bedah katarak bagi masyarakat, terutama kelompok lansia yang paling rentan mengalami gangguan penglihatan.

Dalam sambutannya, Adi Mula Nakalelu menegaskan pentingnya program ini mengingat tingginya prevalensi penyakit katarak di Barito Timur. Ia memaparkan bahwa secara nasional angka kebutaan masih berada pada kisaran 3 persen dan 80 persen di antaranya disebabkan katarak. Sementara itu, prevalensi di Barito Timur mencapai 1,3 persen, lebih tinggi dibanding rata-rata Provinsi Kalimantan Tengah.
“Riskesdas menunjukkan sebagian masyarakat tidak menyadari bahwa mereka mengidap katarak, dan sebagian lainnya terkendala biaya. Dengan komposisi penduduk lansia mencapai 9,27 persen, operasi katarak menjadi kebutuhan mendesak,” ujarnya.
Program operasi yang diikuti oleh 47 pasien ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Barito Timur, PT Saptaindra Sejati (SIS), dan Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN). Kolaborasi ini dinilai penting untuk meningkatkan layanan kesehatan sekaligus memperluas jangkauan bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Wakil Bupati menegaskan bahwa sinergi ini bukan sekadar program CSR, tetapi merupakan bagian dari strategi daerah untuk mewujudkan visi Barito Timur Sehat, Cerdas, dan Sejahtera. “Kolaborasi seperti ini memperkuat layanan kesehatan dan memastikan warga, terutama lansia, bisa mendapatkan layanan bedah tanpa hambatan finansial,” ucapnya.

Selain melalui program operasi, Adi juga menyoroti komitmen pemerintah dalam memperkuat akses kesehatan masyarakat melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan peningkatan fasilitas layanan. Menurutnya, cakupan kepesertaan JKN di Barito Timur sudah sangat tinggi sehingga masyarakat memiliki kesempatan lebih besar untuk mendapatkan layanan medis tanpa beban biaya berat.
Ia mengaitkan pelaksanaan operasi katarak ini dengan agenda pembangunan daerah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024–2026. Salah satu fokusnya adalah peningkatan fasilitas puskesmas dan layanan rujukan untuk tindakan bedah krusial, termasuk katarak. Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang telah diluncurkan Pemkab juga menjadi instrumen penting untuk deteksi dini kasus katarak.
“Deteksi dini penyakit memungkinkan kita mengarahkan masyarakat berisiko ke program operasi seperti ini,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, Wabup menyampaikan apresiasi kepada seluruh mitra dan tenaga kesehatan yang terlibat dalam pelaksanaan operasi katarak. “Atas nama Pemerintah Kabupaten Barito Timur, kami mengucapkan terima kasih kepada PT Saptaindra Sejati dan Yayasan Adaro Bangun Negeri atas komitmennya. Kolaborasi ini memberikan harapan baru bagi masyarakat untuk kembali menjalankan aktivitas produktif,” ujarnya.
Adi juga memberikan penghargaan khusus kepada para dokter dan tenaga medis sebagai garda terdepan pelayanan. “Dedikasi Saudara-saudara adalah garda terdepan dalam mengembalikan harapan masyarakat,” katanya.
Wakil Bupati berharap para pasien yang mengikuti operasi dapat memaksimalkan kesempatan tersebut. “Semoga setelah menjalani operasi, penglihatan dapat pulih dan aktivitas sehari-hari dapat kembali dilakukan dengan nyaman,” tutupnya.(cak)
708 total, 708 kali dibaca hari ini
